Selasa, 03 Juli 2012 - 0 komentar

Perusak Hubungan oh noo , Orang Ketiga ?

Kebiasaan Buruk Perusak Hubungan
Kebiasaan Buruk Perusak Hubungan
Tak selalu masalah besar seperti perselingkuhan yang bisa menjadi perusak hubungan. Hal-hal kecil pun, yang dilakukan tanpa kamu sadari, bisa mengganggu keharmomisan. Tapi, tenang kamu bisa memperbaikinya :)
Rajin Mengeluh
Mengapa jadi masalah? Kadang tanpa sadar kita sering mengeluh tentang dirinya. Dari mulai kebiasaan makannya yang enggak manner, hingga kesibukannya yang membuat kamu dan pasangan sulit bertemu. Meskipun kamu melakukannya sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap pasangan, tetapi keluh kesah kamu akan membuatnya merasa berada di tengah musuh yang selalu menyerang dengan mencari kekurangannya. Dan ini bisa membuatnya menjauh dari kamu, karena merasa tak nyaman.
Perbaiki yook :
Sesekali mengeluh padanya, karena sikap cueknya pada kamu, sah-sah saja. Tapi usahakan, kamu tak sekadar mengeluh. Sampaikan apa yang kamu inginkan darinya. lni akan membuatnya mengerti apa yang kamu harapkan darinya.kamu tak perlu mengeluhkan setiap perilakunya, karena bisa membuatnya merasa tak cukup baik untuk bersama kamu. Lagipula, kalau si dia bisa menerima segala kelebihan dan kekurangan kamu, mengapa kamu tidak bisa menerima kelebihan dan kekurangan dirinya?
Tak Puas dengan Bentuk Tubuh
Mengapa jadi masalah? Ketidakpuasan kamu pada tubuh tidak hanya memengaruhi mood, tapi juga mengganggu hubungan kamu dengan si dia. kamu berubah jadi sensi. Ucapan si dia yang bermaksud memuji, misalnya dengan mengatakan, “Mau kurus atau gemuk, kamu tetap terlihat cantik kok,” malah kamu tanggapi dengan nada jengkel, “Jadi maksud kamu, aku gemuk?”
Maksud baik dia jelas tidak sampai pada kamu. Hal seperti ini jika dibiarkar berlarut akan menjadi masalah di kemudian hari. Menurut pakar hubungan, dr.Alice Pisciotto, perasaan malu terhadap tubuh bisa menurunkan gairah kamu dan pasangan. Karena, saat kamu merasa tak nyaman pada diri sendiri, kamu cenderung tak peduli pada hal lainnya dan inilah yang akan merusak makna kedekatankamu dengan pasangan.
Perbaiki yook :
Cobalah menerima bentuk tubuh kamu, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dengan begitu kamu tak lagi berpikir negatif, saat si dia mengatakan bahwa kamu cantik . Selain itu, bersikaplah lebih terbuka, jika kamu tak nyaman dengan ucapannya. Dan yang terpenting, jangan pernah katakan pada diri sendiri, bahwa kamu gemuk, karena ini akan selalu membuat kamu merasa gemuk.
Marah di Waktu yang Salah
Mengapa jadi masalah? Komunikasi memang menjadi salah satu kunci terpenting dalam sebuah hubungan. Meskipun begitu, komunikasi juga sebaiknya dilakukan di tempat dan waktu yang tepat. Terutama bila ingin membicarakan suatu masalah serius. Menghujaninya dengan berbagai pertanyaan menyudutkan saat berada di depan umum bukanlah cara yang tepat.
Perbaiki yook :
Tahan emosi Anda saat sedang berada di tengah acara. Tunggulah hingga tiba di rumah atau tempat lain yang lebih nyaman. Jika Anda ingin membicarakan sesuatu padanya, buatlah janji terlebih dahulu. Karena, pembicaraan yang mendadak akan membuatnya merasa terintimidasi. Hindari menyelesaikan masalah melalui SMS atau e-mail.
Dibayangi Masa Lalu
Mengapa jadi masalah? Anda selalu punya ketakutan pasangan Anda akan melakukan kesalahan yang sama seperti mantan. Misalnya, bila dulu mantan kekasih Anda pernah selingkuh dengan personal trainer-nya di gym, maka kini Anda akan berusaha mencegah pasangan pergi ke gym. Maksud Anda mungkin agar kesalahan yang sama tidak terulang lagi. Tapi sayangnya, Anda membuat peraturan tanpa mempertimbangkan perasaan pasangan.
Perbaiki yook :
Sebenarnya, hal seperti ini merupakan prinsip dasar psikologi, bahwa seseorang akan menggunakan masalah terdahulu sebagai acuan penyelesaian masalah baru. Namun, yang perlu diingat, Anda menjalani hubungan ini berdua dengan pasangan. Jadi, apapun peraturan dalam hubungan Anda diskusikanlah terlebih dahulu dengan pasangan Anda. Bila perlu, sediakan waktu untuk membicarakan masalah yang pernah Anda alami dengan mantan. Siapa tahu dia akan memahami kondisi psikologis Anda dan membantu mencarikan jalan keluar.
Balas Dendam
Mengapa jadi masalah? Pernahkah Anda membalas setiap hal yang Anda peroleh dari pasangan. Misalnya saja, saat ia minta ditemani nonton DVD di rumah, Anda langsung menolaknya, karena seminggu yang lalu si dia tak bisa menemani Anda ke acara ulang tahun teman. Anda boleh melakukan ini sekali-sekali, tapi bila terlalu sering hubungan menjadi tak sehat.
Perbaiki yook :
Sebuah hubungan bisa dikatakan sehat bila Anda dan pasangan bisa saling memberi dan menerima dengan seimbang. Tapi ini tak berarti Anda harus selalu balas dendam padanya. Sikap Anda yang seperti ini justru akan membuat Anda terlihat kekanak-kanakan.Toh, saat ia menolak ajakan Anda, tak berarti ia sengaja melakukannya. Bila ia telah memberi alasan yang jelas, sebaiknya lupakan kekesalan Anda.
Orang ketiga ?
orang ketiga
orang ketiga
Berbagai pertanyaan muncul kalau sudah berhubungan dan membahas orang ketiga. Siapapun tidak menginginkan kehadirannya terutama kaum perempuan, tapi kenyataannya orang ketiga itu ada, hadir dan mengganggu.
Menjadi orang ketiga bukan suatu cita-cita, apalagi keinginan yang sudah diniatkan oleh seseorang. Status itu datang dan melekat dengan sendirinya, seiring langkah kaki dan kehidupan yang dijalani. Posisi orang ketiga, dalam hal apapun tidak akan mengenakkan, terlebih menjadi orang ketiga dalam hubungan orang lain.
Apapun alasannya jangan sampai terjebak menjadi orang ketiga. Hidup lurus dengan satu orang pasangan terkadang juga penuh aral melintang, apalagi sampe ada orang ketiga, atau menjadi orang ketiga.

0 komentar:

Posting Komentar